Kebijakan adalah pernyataan maksud dan tujuan organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan. Kebijakan merupakan aspek yang paling penting dari total kegiatan perencanaan organisasi. Sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Kebijakan sumber daya manusia merupakan pelaksanaan atas seluruh program kerja yang didelegasikan dari manajemen puncak sehingga dalam pelaksanaan program harus terus berkonsultasi dengan manajer sumber daya manusia dengan bawahannya. Jika perlu konsultasi juga dapat dilakukan dengan perwakilan serikat pekerja dan asosiasi profesi.
Kebijakan sumber daya manusia harus didasarkan pada prinsip yang
akan mengatur hubungan organisasi dengan tenaga kerja. Kebijakan tersebut
harus:
- Dinyatakan dalam istilah yang jelas.
Artinya kebijakan harus ditetapkan dan dinyatakan secara jelas
sehingga karyawan dapat langsung memahami tentang isi dari kebijakan yang
dilakukan perusahaan.
- Dipahami dengan mudah oleh semua manajemen dan karyawan.
Artinya kebijakan yang dilakukan harus dapat dipahami oleh karyawan
dengan mudah dan cepat. Setiap istilah atau jargon-jargon kebijakan harus dapat
dipahami dengan mudah oleh karyawan sehingga dapat melekat di hati setiap
karyawan.
- Memiliki efek standar pada semua karyawan.
Artinya kebijakan harus dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat diikuti oleh semua karyawan tanpa adanya kebingungan dalam pelaksanaanya.
Kebijakan sumber daya manusia harus berkonsentrasi pada aspek-aspek berikut:
- Prosedur yang jelas dan rinci mengenai berbagai kegiatan spesifik seperti rekruitmen, seleksi, promosi, dan pelatihan karyawan;
- Kegiatan mengenai seberapa baik iklim kerja dan kepuasan karyawan yang ada.
Pandangan kebijakan sumber daya manusia dalam jangka panjang dapat
fokus pada:
- Adanya kesamaan peluang terhadap kebijakan promosi jabatan.
Promosi jabatan pasti akan terjadi pada setiap perusahaan.
Penerapan kebijakan dalam suatu perusahaan dikatakan baik jika semua karyawan
yang berprestasi memiliki peluang yang sama terhadap promosi jabatan.
- Ketersediaan kegiatan pelatihan dan pengembangan untuk semua karyawan.
Kebijakan terhadap pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia
harus dapat dirasakan oleh seluruh karyawan.
- Adanya kesamaan perlakukan terhadap disiplin kerja.
Kebijakan sumber daya manusia dalam jangka panjang harus
mengutamakan kesamaan perlakuan terhadap disiplin kerja. Perusahaan tidak boleh
melakukan perlakuan yang berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
Adanya perbedaan perlakuan terhadap disiplin kerja akan mengakibatkan keresahan
yang berkepanjangan sehingga mengganggu produktivitas kerja karyawan.
- Adanya negosiasi dengan karyawan atau perwakilan mereka dengan itikad baik untuk kepentingan organisasi maupun karyawan.
Negosiasi bertujuan untuk mencari jalan keluar atau jalan tengah
terbaik bagi kedua belah pihak baik perusahaan maupun karyawan. Negosiasi yang
baik akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan perusahaan.
Efek Kebijakan Sumber Daya Manusia
Kebijakan sumber daya manusia akan memberikan konsekuensi logis
bagi perusahaan. Ketika sebuah perusahaan ingin memiliki, kualitas sumber daya
manusia, iklim kerja, dan budaya kerja yang baik maka perusahaan harus
mengalokasikan sejumlah biaya untuk kegiatan departemen sumber daya manusia.
Pengeluaran biaya ini harus seimbang dengan perumusan dan kebijakan sumber daya
manusia karena akan memberikan efek yang sangat besar bagi perusahaan.
Efek hasil kebijakan sumber daya manusia dapat diketahui dalam
setiap upaya kebijakan sumber daya manusia disetiap kegiatan perusahaan. Perlu
dipahami bahwa kebijakan sumber daya manusia adalah tanggung jawab setiap
departemen untuk menyelesaikan sesuatu melalui sistem operasional yang telah
dirumuskan secara bersama dalam perusahaan.
Setiap sub bagian dalam perusahaan harus mengadopsi kebijakan dan
melaksanakannya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang sudah digariskan oleh
manajemen. Kebijakan yang telah dirumuskan, harus ditindaklanjuti oleh setiap
mandor/pengawas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar