7 New Quality Tools atau sering dikenal dengan 7 management tools mulai diperkenalkan sekitar awal 1970-an. Tujuan lahirnya 7 new quality tools ini adalah untuk mengembangkan teknik-teknik pengendalian kualitas dengan menggunakan pendekatan desain. Berbeda dengan basic 7 quality tools yang berbasis data numeric, penggunaan new 7 tools ini bersifat kualitatif menggunakan data verbal. Penggunaan new 7 tools ini tidak bertentangan dengan basic 7 tools, melainkan saling melengkapi. Meskipun disebut menggunakan data verbal (kualitatif), namun tidak semua dari ketujuh alat dalam 7 new tools ini bersifat verbal, satu alat yang bersifat kuantitatif atau numerik dalam 7 alat yang baru ini adalah matrix data analysys.
Sifat dari 7 new quality
tools ini adalah mendefiniskan masalah dengan data verbal dan mengumpulkan ide dan memformulasikan rencana. Ini berbeda
dengan basic 7 tools, dimana dalam 7 basic tools ini menggunakan pendekatan
analitis.
7 New Quality Tools
Berikut penjelasan mengenai 7 New Quality Tools :
1. Affinity Diagram
Affinity diagram adalah
alat yang digunakan untuk membantu mengorganisir data yang berupa gagasan
opini, masalah, solusi dan sebagainya yang bersifat verbal yang diperoleh
melalui sesi brainstorming, kemudian mengelompokkannya ke dalam
kelompok-kelompok yang sesuai dengan hubungan alamiahnya untuk membantu
pengambilan keputusan. Affinity diagram
atau diagram afinitas dikembangkan pertama kali oleh Antropolog Jepang Kawakito
Jiro pada tahun 1960-an. Diagram ini dikenal dengan metode KJ (inisial
penemunya). Diagram ini digunakan untuk mengorganisir berbagai ide, gagasan,
saran atau data verbal lainnya yang masih kacau, kemudian dikelompokkan
berdasarkan tema-tema yang serupa.
Metode ini biasa
digunakan untuk menentukan dengan akurat masalah dalam situasi yang kacau
dengan harapan dapat menghasilkan strategi solusi untuk penyelesaian masalah
tersebut. Penggunaan metode ini membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam
organisasi, karena setiap orang akan memberikan gagasan dalam permasalahan tersebut.
Berikut beberapa
langkah dalam membuat diagram afinitas
- kumpulan seluruh pihak atau perwakilan anggota untuk melakukan curah pendapat (brainstorming)
- Seluruh pihak suruh menuliskan ide untuk permasalahan yang dibahas, umumnya menggunakan media kertas Sticky Notes
- Kumpulkan semua kerta Sticky Notes yang telah ditulis dengan berbagai ide ke dalam satu tempat, bisa berupa papan atau meja
- Sorting dan klasifikasikan ide-ide tersebut menjadi beberapa kelompok yang memiliki persamaan
- Berikan nama pada kelompok-kelompok ide yang telah tersusun tersebut.
Contoh Diagram Afinitas
Sumber : Kusnadi, Curah Pendapat dengan Affinity Diagram – Metode Kawakita Jiro atau KJ Method, 201
2. Interrelationship Diagram
Interrelationship atau
diagram keterkaitan masalah adalah diagram yang menunjukkan hubungan sebab
akibat pada suatu permasalahan. Dengan diagram ini dapat dengan mudah
membedakan persoalan yang merupakan pemicu (driver) dan persoalan apa yang
menjadi akibat pemicu tersebut (outcome). Diagram keterkaitan masalah digunakan
ketika mencoba memahami hubungan antara ide atau hubungan sebab-akibat, seperti
ketika mencoba mengidentifikasi area dengan dampak terbesar untuk diperbaiki
atau ketika masalah kompleks sedang dianalisis penyebabnya.
Contoh Interrelationship
Diagram :
Sumber : Besterfield
(2016)
3. Tree Diagram
Tree diagram atau
diagram pohon adalah teknik yang digunakan untuk memetakan secara lengkap
jalur, kebijakan, tugas-tugas atau aktivitas-aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan utama dan tujuan sub yang terkait. Diagram pohon dimulai dari satu item
yang bercabang, kemudian masing-masing cabangnya bercabang lagi dan seterusnya
hingga Nampak seperti pohon yang bercabang-cabang. Diagram pohon menunjukkan
secara sederhana besarnya masalah dan membantu untuk sampai pada metode-metode
yang harus dikejar untuk mencapai hasil.
Diagram pohon dapat
digunakan untuk membantu menemukan akar permasalahan atau menjelaskan
langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian suatu masalah. Suatu
permasalahan yang ingin dibahas dalam diagram pohon terdiri dari satu kategori
besar yang dibagi menjadi 2 atau lebih cabang terperinci, kemudian cabang itu
bisa dibagi lagi dan seterusnya. Dengan demikian dapat membantu dalam
mendapatkan gambaran pada suatu permasalahan dan menyederhanakan permasalahan
yang kompleks. Diagram pohon dapat digambarkan secara vertikal ataupun
horizontal.
Contoh diagram pohon :
Sumber : Aziza, Nurul,
and Fajar Bayu Setiaji-Pengendalian Kualitas Produk Mebel dengan Pendekatan
Metode New Seven Tools, 30
4. Matrix Diagram
Matrix diagram adalah
alat yang digunakan untuk menganalisis dan menampilkan hubungan antara dua atau
lebih kelompok informasi. Matrix diagram terdiri atas baris dan kolom yang
menggambarkan hubungan dua atau lebih faktor untuk mendapatkan informasi
tentang sifat dan kekuatan dari masalah tersebut sehingga bisa didapatkan
ide-ide untuk memecahkan permasalahan tadi. Matrix diagram akan membantu untuk
sampai pada ide utama dan menganalisis hubungan atau tidak adanya di
persimpangan dan menemukan cara yang efektif untuk mendapatkan metode pemecahan
masalah. Alat ini bisa mengorganisasikan karakteristik, fungsi, dan tugas ke
dalam suatu bentuk sehingga titik-titik keterkaitan logis antara dua variabel
dapat ditentukan kekuatannya.
Contoh matrix diagram :
Sumber : Aziza, Nurul,
and Fajar Bayu Setiaji-Pengendalian Kualitas Produk Mebel dengan Pendekatan
Metode New Seven Tools, 30
5. Matrix Data Analysis
Matrix data analysis
adalah alat yang digunakan untuk mengambil data yang ditampilkan dalam matrix
diagram dan mengaturnya sehingga dapat lebih mudah dilihat dan menunjukkan
kekuatan hubungan antar variabel. Hubungan antara variabel-variabel data yang
ditampilkan pada kedua sumbu diidentifikasi dengan symbol-simbol untuk derajat
kepentingan atau numerik untuk evaluasi. Matrix data analysis merupakan diagram
analisis data numerik berbentuk matriks yang menghasilkan komponen utama
pengganti variabel yang berpengaruh pada suatu masalah.
Contoh Matrix data
analysis :
Sumber : Aziza, Nurul,
and Fajar Bayu Setiaji-Pengendalian Kualitas Produk Mebel dengan Pendekatan
Metode New Seven Tools, 32
6. Activity Network Diagram
Activity Network
Diagram adalah alat yang digunakan untuk merencanakan atau penjadwalan proyek.
Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan dan urutan kegiatan.
Dengan activity network diagram dapat melihat hubungan dan urutan kegiatan
antar satu dengan lainnya, sehingga bila terjadi keterlambatan akan segera
diketahui kegiatan apa saja. Beberapa versi activity network adalah CPM
(critical path method), PERT (program evaluation and review technique), dan PDM
(precedence diagram method).
Contoh Activity Network
Diagram :
Sumber : Aziza, Nurul,
and Fajar Bayu Setiaji-Pengendalian Kualitas Produk Mebel dengan Pendekatan
Metode New Seven Tools, 31
7. Process Decision Program Chart (PDPC)
PDPC adalah alat yang
dapat membantu dalam pemilihan proses yang paling baik untuk menemukan hasil
yang sesuai dengan keinginan dari suatu permasalahan dengan melakukan evaluasi
terhadap seluruh kemungkinan penyebab masalah terjadi. PDPC dibuat bukan hanya
dengan tujuan pemecahan akhir dari suatu masalah, tapi juga menanggulangi
resiko yang tiba-tiba mungkin terjadi. PDPC digunakan untuk merencanakan skenario,
jika pada situasi tertentu terjadi masalah, telah direncanakan bagaimana
kemungkinan penyelesaian masalahnya sehingga siap untuk ditangani.
Contoh PDPC :
Sumber : Aziza, Nurul,
and Fajar Bayu Setiaji-Pengendalian Kualitas Produk Mebel dengan Pendekatan
Metode New Seven Tools, 31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar