Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi merupakan konsep fundamental dalam
ilmu ekonomi yang merujuk pada cara suatu masyarakat mengatur, mengelola, dan
mendistribusikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya. Sederhananya, sistem ekonomi adalah kerangka kerja yang
menentukan bagaimana keputusan ekonomi dibuat, bagaimana barang dan jasa
diproduksi, dan bagaimana hasil porduksi tersebut didistribusikan.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai sistem ekonomi :
1. Menurut Adam Smith, Sistem Ekonomi adalah upaya
manusia memnuhi keutuhan hidup di masyarakay dalam meningkatkan kesejahteraan.
2. Menurut Suroso (1997), Sistem Ekonomi merupakan
usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan.
3. Menurut Dumairy, Sistem ekonomi adalah suatu
sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
4. Menurut Gilarso, Sistem Ekonomi merupakan cara
untuk mengkoordinasikan perilaku keseluruhan masyarakat dalam menjalankan
kegiatan ekonomi baik itu produksi,distribusi, kondumsi, investasi, dan lain
sebagainya. Sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, juga dapat
menghindari terjadinya kekacauan.
5. Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, Sistem
Ekonomi adalah sekumpulan unsur yang terdiri dari unit-unit, agen-agen, serta
lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi
melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan memengaruhi.
Berdasarkan uraian diatas Sistem Ekonomi dapat
diartikan sebagai perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara dalam satu
kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi. Sistem ekonomi mencakup
berbagai mekanisme dan institusi (pihak)
yang mengatur bagaimana sumber daya yang terbatas digunakan untuk
memnuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi
adalah struktur yang mengatur bagaimana barang dan jasa dihasilkan, dibagikan
dan dikonsumsi. Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda,
dipengaruhi oleh ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta
kondisi sumber daya yang berbeda-beda. Tujuan utama sistem ekonomi adalah
membangun kesejahteraan dan stabilitas masyarakat.
Fungsi Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi memiliki fungsi penting dalam
perekonomian suatu negara, seperti :
1. Mendorong Produksi
Sistem memiliki fungsi untuk mendorong produksi
suatu negara. Sistem ekonomi yang efektiv dan sesuai dapat mendorong inovasi
serta peningkatan produktivitas.
2. Koordinasi
Sistem ekonomi menyediakan mekanisme koordinasi yang
memungkinkan individu-individu dalam masyarakat berinteraksi dan bekerjasama
dalam kegiatan ekonomi.
3. Distribusi
Fungsi lain dari sistem ekonomi adalah distribusi. Sistem
ekonomi mengatur bagaimana barang dan jasa didistribusikan di antara individu
dan kelompok dalam masyarakat. Distribusi ini mencakup siapa, berapam dan kapan
barang jasa tersebut akan didistribusikan.
Jenis-jenis Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomu
yang paling kuno dan sederhana. Dalam sistem ekonomi ini, kegiatan ekonomi
didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan kebiasaaan yang telah diwariskan
dari generasi ke generasi. Produksi biasanya dilakukan secara subsisten,
artinya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa berorientasi pada
keuntungan.
Kelebihan :
- Keberlanjutan, sistem ini cenderung berkelanjutan
karena masyarakat hanya memanfaatkan sumber daya yang diperlukan, sehingga
menyebabkan tidak adanya eksploitasi secara berlebihan.
- Stabilitas sosial, karena didasarkan pada tradisi
dan adat, sistem ekonomi tradisional biasanya menghasilkan stabilitas sosial
yang tinggi dengan sedikit komflik.
Kekurangan :
- Keterbatasa inovasi, karena terikat pada tradisi,
sistem ini cenderung kurang inovatif dan tidak menodorng perkembangan ekonomi.
- Ketidakmampuan menghadapi perubahan, sistem
ekonomi tradisional sulit berhadapan dan beradaptasi dengan peruhaban
eksternal, seperti bencana alam atau perubahan lingkungan global.
Contoh negara yang masih menganut sistem ekonomi
tradisional adalah Papua Nugini, Mawali, Mbaiki, dan Mobaye.
Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis)
Sistem ekonomi pasar atau sering disebut kapitalisme
adalah sistem dimana keputusan ekonomi didasarkan pada interaksi antara
penawaran dan permintaan di pasar bebas. Individu atau perusahaan memiliki
kebebasan untuk memproduksi apa yang mereka inginkan dan untuk siapa barang
atau jasa dijual dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam sistem
ekonomi pasar keputusan ekonomi, seperti produksi, konsumsi, dan distribusi
sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme antara permintaan dan penawaran pasar.
Kelebihan :
- Efisiensi tinggi, persaingan dalam pasar bebas
mendorong inovasi dan efisiensi produksi, sehingga barang dan jasa dapat
diproduksi dengan harga lebih rendah dan kualitas lebih baik.
- Pilihan yang luas bagi konsumen, konsumen memiliki
banyak pilihan barang dan jasa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan mereka.
Kekurangan :
- Ketimpangan ekonomi, sistem ini cenderung
menghasilkan ketimpangan ekonomi yang tinggi,dimana kekayaan akan terpusat pada
sebagian kecil masyarakat.
- Kegagalan pasar, dalam beberapa kasus, pasar tidak
mampu menyediakan barang dan jasa publik secara memadai, seperti pendidikan dan
kesehatan, yang mengharusnkan intervensi pemerintah di dalamnya.
Contoh negara yang menganut sistem ekonomi pasar antara
lain Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, Jepang dan Singapura.
Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat atau sosialis adalah sistem
dimana pemerintah memiliki kendali atas semua faktor produksi, serta menentukan
barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlahnya, dan bagaimana
barang dan jasa tersebut didistribusikan. Keputusan ekonomi utama dibuat dan
dipegang oleh otoritas pusat, bukan individu atau perusahaan.
Kelebihan :
- Distribusi merata, sistem ini bertujuan untuk
mengurangi ketimpangan ekonomi dengan mendistribusikan sumber daya secara lebih
merata diantara seluruh anggota masyarakat.
- Keamanan sosial, pemerintah atau pemangku
kebijakan biasanya menyediakan layanan publik yang memadai seperti pendidikan,
kesehatan, dan kesejahteraan sosial secara gratis atau dengan biaya yang sangat
murah.
Kekurangan :
- Kurangnya insentif untuk inovasi, karena
pemerintah mengendalikan semua aspek ekonomi, sedikit insentif bagi individu
atau perusahaan untuk berinovasi atau meningkatkan efisiensi.
- Birokrasi yang lambat, proses pengambilan
keputusan yang terpusat seringkali lambat dan tidak responsive terhadap
perubahan kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara
lain Korea Utara, China, dan Kuba.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi terakhir adalah campuran, yaitu
gabungan dari elemen-elemen sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pada
sistem ini sebagian besar keputusan ekonomi dibuat oleh pasar, tetapi pemerintah
tetap memiliki peran dalam mengatur, mengawasi, dan memberikan layanan publik
serta intervensi ketika diperlukan untuk mencapai tujuan sosial.
Kelebihan :
- Fleksibel, sistem ini menggabungkan kelebihan dari
sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat, memungkinkan penyesuaian yang
lebih baik terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat.
- Pengurangan ketimpangan, dengan adanya campur
tangan pemerintah, sistem ini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi melalui
redistribusi pendapatan dan pemberian layanan publik.
Kekurangan :
- Kompleksitas, sistem ekonomi campuran bisa menjadi
kompleks karena harus menyeimbangkan antara mekanisme pasar dengan kebijakan
pemerintah.
- Ketergantungan pada kebijakan pemerintah,
efektivitas sistem ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang tepat
dan efisien, yang tidak selalu mudah dicapai.
Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran
antara lain Indonesia, Inggris, Kanada, dan Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar