Pengertian Bisnis Global
Bisnis adalah individu atau organisasi yang melakukan kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen. Sedangkan global (berasal dari kata globe) adalah dunia atau mendunia. Globalisasi adalah proses menyebarnya nilai kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain yang menembus batas-batas negara. Jadi bisnis global dapat didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang atau jasa yang melampui dan melewati batas-batas sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis global membuat perekonomian dunia menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lain. Bisnis global umumnya kegiatan ekspor-impor barang dan jasa oleh dua negara atau lebih. Bisnis global terdiri atas transaksi yang dirancang dan dilaksanakan melewati batas nasional negara.
Bisnis
global mengacu pada perdagangan internasional. Perdagangan internasional selalu
memiliki karakter campuran dimana organisasi nasional (pemerintah) dan swasta
ikut berpartisipasi, dimana monopoli telah diberlakukan, sering dibela oleh
angkatan senjata, segala macam hambatan dan tarif telah umum dan peserta telah
membuat segala cara untuk mengatasi gangguan tersebut atau mendapat keuntungan
dari hal itu.
Faktor Pendorong Bisnis Global
Suatu
negara tentunya harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam negrinya, namun
permasalahannya adalah kemampuan dan sumber daya negara terbatas, hal ini
karena setiap negara pasti memiliki sosiokultural yang berbeda-beda sehingga
memiliki kekhasan yang berbeda satu sama lain. Sehingga membutuhkan bantuan
dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negrinya. Apabila diperinci
faktor-faktor pendorong bisnis global antara lain :
1. Keterbatasan produksi dan sumber daya negara
Setiap
negara pasti memiliki sumber daya dan kemampuan produksi yang berbeda-beda.
Contohnya negara Indonesia memiliki sumber daya batubara minyak, dan timah,
akan tetapi kemampuan yang memadai dalam mengolah bahan baku tersebut. Hal ini
tentunya mendorong Indonesia mengekspor bahan baku tersebut ke negara lain yang
mampu mengolahnya.
2. Keterbatasan teknologi suatu negara
Hal
ini hampir sama dengan faktor pertama yakni kemampuan produksi. Umumnya negara
yang sedang berkembang memiliki permasalahan produksi, yakni kemampuan
teknologi yang masih rendah. Meski sumber daya melimpah, tetapi teknologi masih
rendah hal ini akan berdampak pada kemampuan produksi, bisa saja kualitasnya
lebih rendah atau biaya yang lebih mahal.
3. Efisiensi biaya
Dalam
bisnis efisiensi biaya adalah hal yang penting dan perlu dipertimbangkan bagi
perusahaan, baik itu efisiensi waktu ataupun biaya. Karena itulah Indonesia
belum memiliki kilang penyulingan minyak buni, ini sebab biaya yang akan dikeluarkan
lebih besar dibandingkan dengan mengekspor minyak mentah kemudian membeli
minyak yang sudah diolah. Menyuling minyak bumi secara mandiri tidak efisien
maka Indonesia melakukan impor.
4. Memperluas pasar agar Go International
Dalam
bisnis ekspansi produk menjadi salah satu faktor penting, utamanya yang sampau
ke berbagai negara. Perdagangan internasional adalah keinginan bagi setiap
perusahaan. Dengan Go Internasional, produk-produk mereka akan lebih dikenal
dunia dan secara bersamaan akan mendatangkan profit yang lebih tinggi.
Hambatan Bisnis Internasional
1. Perbedaan Sosiokultural
Perbedaan
sosiokultural mengacu pada perbedaan budaya dan sosial masyarakat, contoh
perbedaan sosiokultural seperti bahasa, struktur sosial, agama, komunikasi
personal, nilai, sikap dan sebagainya.
2. Kebijakan ekonomi dan finansial negara
Setiap
negara pasti memiliki kebijakan yang berbeda satu sama lain. Kebijakan yang
diterapkan dalam suatu negara dapat menjadi penghambat bisnis internasional,
sebagai contoh kebijakan pembatasan impor atas produk tertentu penetapan tarif
ekspor/impor yang terlalu tinggi, birokrasi yang berbelit-belit dan contoh
kebijakan lain yang dapat menghambat bisnis global.
3. Ketidakstabilan kurs mata uang asing
Kurs
adalah perbedaan nilai mata uang suatu nergara terhadap negara lain. Perbedaan
kurs dapat menyebabkan kesulitan bagi para eksportir dan importer dalam menilai
nilai tukar valuta asing. Kesulitan itu nantinya akan berdampak pada harga
permintaan dan penawaran dalam transaksi perdagangan global.
4. Kondisi keamanan (konflik dan peperangan)
Apabila
kondisi keamanan suatu negara tidak stabil seperti adanya peperangan atau
konflik didalamnya, negara lain akan merasa takut untuk melakukan perdagangan.
Sehingga negara tersebut akan lebih memilih negara yang lebih aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar