Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti kesiapsiagaan untuk bergerak;
gerakan berpindah-pindah; gerakan perubahan yang terjadi diantara warga
masyarakat baik secara fisik maupun sosial. Sedangkan kata ‘sosial’ dalam frasa
mobilitas sosial bisa diartikan kelompok sosial individu atau perkumpulan
individu.
Jadi secara sederhana
mobilitas sosial bisa diartikan perubahan status sosial dari suatu kelas sosial
ke kelas sosial yang lain baik secara perorangan maupun kelompok. Mengutip dari
berbagai pendapat para ahli, pengertian Mobilitas Sosial dapat diartikan antara
lain ;
1. William Kornblum,
Mobilitas Sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan
kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
2. Soerjana Soekanto,
Mobilitas Sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
3. Paul B. Horton,
Mobilitas Sosial adalah suatu gerakan perpindahan dari suatu kelas sosial ke
kelas sosial lainnya atau gerakan pindah dari strata yang satu ke strata yang
lainnya.
4. Anthony Giddens,
Mobilitas Sosial adalah gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok
diantara kedudukan sosial ekonomi yang berbeda.
5. Michael S. Basis,
Mobilitas Sosial adalah perpindahan keatas atau ke bawah lingkungan
sosio-ekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.
Dari berbagai
pengertian diatas dapat diambil hal pokok menyangkut mobilitas sosial yakni,
perubahan kelas sosial baik ke atas maupun ke bawah dan dialami secara indivdu
ataupun kelompok.
Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial
vertikal adalah peralihan individu atau kelompok dari suatu kelas sosial yang
diikuti terjadinya perubahan status sosial individu atau kelompok yang
mengalaminya. Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi bila status sosial
menjadi lebih tingi atau lebih rendah dari status sosial sebelumnya.
- Social Climbing
(Moblitias Sosial Keatas)
Perpindahan status
sosial ke lapisan yang lebih tinggi daripada lapisan sebelumnya. Contohnya
kenaikan jabatan dari staff menjadi manajer.
- Social Sinking
(Mobilitas Sosial Kebawah)
Social Sinking adalah
kebalikan dari Social Climbing, dalam mobilitas ini terjadi perpindahan status
sosial ke lapisan yang lebih rendah daripada lapisan sebelumnya. Contohnya
pegawai yang diturunkan pangkatnya karena kinerjanya yang memburuk.
b. Mobilitas Sosial
Horizontal
Mobilitas sosial
horizontal adalah peralihan individu atau kelompok dalam lapisan sosial yang sama
atau dari kelas sosial ke kelas sosial lainnya yang sederajat. Contohnya
mutasi, namun dalam jabatan yang sama. Mobilitas sosial horizontal mengacu pada
perpindahan geografis atau juga peralihan individu dari suatu kelmpok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Ukuran dalam Menentukan Kelas Sosial
Terdapat beberapa hal
yang dijadikan sebagai ukuran atau patokan dalam menentukan suatu kelas
seseorang atau kelompok dalam masyarakat, yaitu :
a. Pekerjaan/Profesi
Pekerjaan merupakan
alat ukur kelas sosial yang saling terkait dengan alat ukur lainnya. Suatu pekerjaan
dapat menggambarkan penghasilan, tingkat kekayaan, dan tingkat pendidikan
(meski tidak selalu). Umumnya orang yang berpendidikan tinggi memiliki
pekerjaan dengan penghasilan tinggi pula. Sehingga pekerjaan yang dilakukan
secara tidak langsung menunjukkan status dan kelas sosialnya.
b. Kekayaan dan
Penghasilan
Umumnya orang yang
memiliki kekayaan dalam jumlah besar akan berada dalam posisi yang tinggi dalam
penggolongan masyarakat. Penghasilan dan kekayaan memiliki keterkaitan yang
erat, orang dengan penghasilan tinggi pasti memiliki kekayaan yang banyak. Dalam
kelas sosial, semakin tinggi penghasilan akan mempermudah melakukan mobilitas
ke kelas sosial yang lebih tinggi.
c. Pendidikan
Pendidikan dipandang
sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang lebih baik dalam masyarakat. Makin tinggi
pendidikan makin besar kesempatan untuk meningkatkan kelas sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar