Asal Usul Istilah Regresi
Istilah
regresi diperkenalkan oleh Francis Galton dalam artikelnya yang berjudul
“Family Likeness in Stature” pada tahun 1886. Ia menemukan meskipun ada
kecenderungan bagi orang tua tinggi mempunyai anak-anak tinggi dan bagi orang
tua pendek mempunyai anak-anak pendek, distribusi tinggi suatu populasi tidak
berubah secara mencolok dari generasi ke generasi. Terdapat kecenderungan
rata-rata tinggi anak dengan orang tua yang mempunyai tinggi tertentu untuk
bergerak atau mundur (regress) ke arah rata-rata seluruh populasi.
Kemudian
pernyataan ini diperkuat oleh Karl Pearson (1903). Ia menemukan bahwa rata-rata
tinggi anak dari orang tua yang tinggi ternyata lebih kecil ayahnya dan
rata-rata tinggi anak dari orang tua yang pendek ternyata lebih besar dari
tinggi ayahnya, seolah-olah semua anak yang tinggi dan pendek bergerak menuju
ke rata-rata tinggi dari seluruh orang laki-laki. Galton menyebut ini dengan
istilah Regression to Medocrity.
Interpretasi Modern Tentang Regresi
Analisis
regresi berkaitan dengan studi ketergantungan dari satu variabel (variabel
dependen) pada satu atau lebih variabel lainnya (variabel explanatory/variabel
penjelas) dengan tujuan untuk memperkirakan atau memprediksi rata-rata populasi
atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel penjelas yang
diketahui.
Hubungan Statistik dan Deterministik
Analisis
regresi berkenaan dengan hubungan statistik, bukan hubungan deterministik.
Hubungan statistik antara variabel adalah random atau stotastik (mempunyai
peluang) sehingga merupakan distribusi probabilitas, sedangkan hubungan
deterministik bersifat tidak random atau tidak stotastik.
Contoh
hubungan statistik adalah intensitas cahaya matahari dengan pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya
matahari yang baik tidak selalu membuat pertumbuhan tanaman juga baik, sedangkan
contoh hubungan deterministik adalah gravitasi, gravitasi pasti menarik benda
ke pusat gravitasi.
Regresi dan Kausalitas (Sebab-Akibat)
Meskipun
analisi regresi berkaitan dengan ketergantungan satu variabel dengan variabel
lainnya, ini tidak berarti merupakan sebauh sebab akibat. Hubungan statistik
tidak dapat secara logis menyiratkan sebab akibat. Untuk menganggap berasal
dari sebab-akibat harus mengacu atas dasar apriori atau pertimbangan teoritis.
Regresi dan Korelasi
Analisis
regresi pada dasarnya memiliki tujuan untuk memperkiraan nilai rata-rata satu
variabel (variabel dependen) berdasarkan variable lain (variabel penjelas).
Sedangkan analisis korelasi bertujuan mengukur derajat atau tingkat kekuatan
hubungan linear antara dua variabel.
Terminologi dan Notasi
Notasi = Y1 |
Notasi = X1 |
Variabel dependen |
Variabel independen |
Variabel yang dijelaskan |
Variabel penjelas |
Yang meramalkan |
Peramal |
Yang diregresi |
Yang meregresi |
Tanggapan |
Perangsang |
Endogen |
Eksogen |
Hasil |
Kovariat |
Variabel terkontrol |
Variabel control |
Sifat dan Sumber Data untuk Analisis Ekonomi
Tipe Penyajian Data
1.
Data Deret Waktu (Time Series)
Sekumpulan
data yang disajikan dalam rentang waktu tertentu (bisa dalam harian, mingguan,
bulanan atau tahunan).
Contoh
:
Tabel
Data Penjualan Baju Nirvana dalam Beberapa Tahun Terakhir
No |
Tahun |
Jumlah (000) |
1 |
2016 |
23 |
2 |
2017 |
25 |
3 |
2018 |
29 |
4 |
2019 |
19 |
5 |
2020 |
21 |
Sekumpulan
data yang disajikan dalam satu periode tertentu.
Contoh
:
Tabel
Data Nama dan IP Mahasiswa Semester 2 Tahun 2019
No |
Nama |
IP |
1 |
Riou |
3,6 |
2 |
Jowy |
3,8 |
3 |
Nanami |
3,3 |
4 |
Luc |
3,7 |
5 |
Luca |
3,1 |
Sekumpulan
data yang disajikan gabungan antara time series dan cross section.
Contoh
:
Tabel
Data Nama dan IP Mahasiswa dalam 3 Semester Terakhir
Nama |
Semester |
IP |
Viktor |
1 |
3,65 |
Viktor |
2 |
3,43 |
Viktor |
3 |
3,30 |
Flik |
1 |
3,89 |
Flik |
2 |
3,77 |
Flik |
3 |
3,90 |
Tir |
1 |
3,90 |
Tir |
2 |
3,80 |
Tir |
3 |
3,95 |
1.
Nominal Scale
Skala
nominal adalah skala paling sederhana. Angka yang dituliskan tidak menunjukkan
jenjang kedudukan lebih atau kurang disbanding yang lain, tapi hanya sebuah
kode atau tanda saja.
Contoh
:
No |
Nama |
Pendapatan |
Jenis Kelamin |
1 |
Anita |
12000000 |
1 |
2 |
Shu |
5000000 |
0 |
3 |
Kasumi |
5000000 |
1 |
4 |
Viki |
3000000 |
1 |
5 |
Pemegra |
7000000 |
0 |
6 |
Clive |
8000000 |
0 |
7 |
Leona |
4000000 |
1 |
2.
Ordinal Scale
Skala
ordinal adalah skala yang mengurutkan data dari tingkat paling rendah ke
tingkat paling tinggi, atau sebaliknya. Rentang urutan dalam sklala ordinal
tidak selalu sama.
Contoh
:
Nama |
Kualitas Pelayanan |
Kahn |
3 |
Freed |
1 |
Kiba |
2 |
Wakaba |
4 |
3.
Interval Scale
Skala
interval adalah skala yang mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang
memberikan info tentang interval antara satu objek dengan objek lainnya sama.
Contoh
:
Nama |
Nilai Mata Kuliah |
Skor Mata Kuliah |
Hans |
A |
4 |
Huan |
B |
3 |
Futch |
C |
2 |
Humprey |
D |
1 |
4.
Ratio Scale
Skala
rasio adalah skala dimana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai
nilai nol mutlak. Skala rasio memiliki satuan pengukuran yang sama dan mampu
mencerminkan kelipatan antara satu pengukuran dengan yang lain.
Nama |
Tinggi |
Seed |
180 cm |
Culgan |
170 cm |
Miklotov |
160 cm |
Camus |
190 cm |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar