Tempatnya Berbagai Info Penulis

Sabtu, 24 Juli 2021

Kebijakan Fiskal dan Moneter

Pengertian Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan pemerintah untuk menjadikan perekonomian lebih baik yang terbatas pada penerimaan dan pengeluaran keuangan pemerintah. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan pemerintah untuk mengarahkan kondisi ekonomi melalui penerimaan (pajak) dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan fiskal merupakan bagian dari kebijakan ekonomi makro yang digunakan untuk mencapai sasaran pembangunan. Kebijakan fiskal dimaksudkan untuk mengarahkan jalannya perekonomian yang diinginkan pemerintah.

Tujuan Kebijakan Fiskal

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam kebijakan fiskal antara lain,

a. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan fiskal yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara maksimal sebab berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran negara. Dengan mengatur pemasukan dan pengeluaran negara, dapat mengontrol fluktuasi ekonomi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Contohnya seperti menaikkan pajak, intensif pajak untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan lain sebagainya.

b. Mengurangi Pengangguran

Kebijakan fiskal tak terlepas dari masalah pengangguran. Kebijakan fiskal diaplikasikan dalam upaya pencegahan banyaknya pengangguran. Semakin sedikit angka pengangguran berdampak pada besarnya pendapatan suatu negara.

c. Menstabilkan Harga

Tujuan lain dari kebijakan fiskal adalah menstabilkan harga pada kondisi yang layak.

Jenis Kebijakan Fiskal

Penggolongan kebijakan fiskal dapat dibedakan atas 2 jenis, yakni :

a. Kebijakan Fiskal Ekspansif (Expansionary Fiscal Policy)

Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan menaikkan belanja negara dan menurunkan pajak. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan saat keadaan ekonomi mengalami resesi atau depresi dan tingkat pengangguran tinggi. Kebijakan ini bertujuan merangsang ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat.

b. Kebijakan Fiskal Kontraksional

Kebijakan fiskal kontraksional berkebalikan dengan kebijakan fiskal ekspansif. Dalam kebijakan ini belanja negara akan diturunkan dan tingkat pajak dinaikkan. Kebijakan ini dilakukan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.

Secara teoritis ada 4 jenis kebijakan fiskal, yakni :

a. Pembiayaan Fungsional (The Funcitional Financei)

Pembiayaan fungsional adalah kebijakan yang mengatur pertimbangan pengeluaran dan penerimaan pemerintah dengan melihat akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional terutama untuk meningkatkan kesempatan kerja.

b. Pendekatan Anggaran Terkendali (The Managed Budget Approach)

Pendekatan anggaran terkendali adalah kebijakan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman untuk mencapai stabilitas ekonomi yang mantap.

c. Stabilitas Anggaran (The Stabilzting Budget)

Stabilitas anggaran adalah kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dengan melihat besarnya biaya dan manfaat dari berbagai program. Tujuan kebijakan ini agar terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah.

d. Pendapatan Anggaran Belanja Berimbang (Balance Budget Approach)

Pendapatan anggaran belanja berimbang adalah kebijakan anggaran yang menyusun pengeluaran besarnya sama dengan penerimaan (balance). Tujuannya adalah tercapainya anggaran berimbang jangka panjang. Jumlah pengeluaran yang disusun pemerintah tak boleh melebihi penerimaannya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan utang.

Kebijakan Fiskal yang Pernah Diterapkan di Indonesia

-Tax Amnesty pada tahun 2017 yaitu program pengampunan pajak bagi wajib pajak yang telat, tunggakan, dan tak melaporkan asetnya.

- Relaksasi pajak selama tahun 2020 hingga awal 2021 guna meningkatkan daya beli masyarakat.

- Pengurangan subsidi BBM.

Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang dibuat untuk mengatur jumlah uang yang beredar untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi. Berbeda dengan kebijakan fiskal, kebijakan moneter diatur oleh Bank Sentral (Bank Indonesia). Kebijakan moneter meliputi kebijakan Bank Indonesia untuk dapat mengubah penawaran uang atau mengubah suku bunga yang ada dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran dalam perekonomian.

Tujuan Kebijakan Moneter

a. Menjaga Tingkat Inflasi

Bank Indonesia merupakan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter.

b. Menjaga Nilai Tukar Mata Uang

Bank Sentral dapat mengatur nilai mata uang rupiah dengan mata uang asing dengan meningkatkan atau menurunkan jumlah uang cetak yang beredar di masyarakat.

c. Memperbaiki Neraca Perdagangan Kerja Masyarakat

Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dengan cara ini maka persaingan produk dalam negeri bersaing dan mempunyai kualitas.

Jenis Kebijakan Moneter

a. Kebijakan Moneter Ekspansif  (Monetary Expansive Policy)

Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan yang memiliki tujuan menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan saat perekonomian mengalami depresi atau resesi. Kebijakan ini dilaksanakan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat.

b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy)

Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang memiliki tujuan mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan saat perekonomian mengalami inflasi.

Instrumen Kebijakan Moneter

a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka (OPT)

Kebijakan operasi pasar terbuka adalah kebijakan bank sentral yang bertujuan mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara melakukan pembelian atau pembelian surat berharga (Sertifikasi Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang)

b. Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan masyarakat untuk menabung.

c. Kebijakan Cadangan Kas

Kebijakan cadangan kas adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan cadangan kas minimum bank umum. Jika bank sentral menaikkan cadangan kas minimum berarti bank sental ingin mengurangi jumlah uang yang beredar. Dengan menaikkan cadangan kas minimum, bank umum haru menahan lebih banyak uang di bank, begitu juga sebaliknya.

d. Penyesuaian Tingkat Suku Bunga

Bank sentral dapat mempengaruhi suku bunga dengan mengubah tingkat diskonto.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top