Tempatnya Berbagai Info Penulis

Minggu, 18 Agustus 2024

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia



Sistem ekonomi Indonesia merupakan sebuah model sistem ekonomi yang memadukan elemen-elemen dari berbagai sistem ekonomi, mencerminkan kompleksitas dan keberagaman yang ada di negara Indonesia. Sebagai negara berkembang dengan populasi besar dan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia mengadopsi sistem ekonomi campuran dimana pemerintah dan mekanisme pasar berjalan berdampingan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial yang lebih luas. Selain itu, sistem ini juga dirancang untuk memastikan kesejahteraan yang adil bagi seluruh rakyat.

Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara turut mempengaruhi karakteristik sistem ekonomi Indonesia. Prinsip-prinsip ini menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan bersama, sehingga dalam penerapannya pemerintah akan melakukan intervensi pasar ketika diperlukan untuk memastikan tujuan-tujuan tersebut tercapai. Hal ini terlihat dari adanya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sektor-sektor strategis, kebijakan subsisdi untuk kebutuhan dasar, serta berbagai program sosial yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.

Secara historis, sistem ekonomi Indonesia telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan, mulai dari awal masa kemerdekaan, hingga era modern saat ini. Berikut ringkasan sejarah perkembangan sistem ekonomi Indonesia.

1. Sistem Ekonomi Nasional (1945-1959)

Setelah kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi besar dengan infrastruktur yang hancur akibat perang dan ekonomi yang masih bergantung pada sektor agraris. Indonesia melewati masa perjuangan yang tidak mudah dalam mempertahankan kemerdekaan dari ancaman kembalinya kolonialisme Belanda.

Dalam masa-masa genting itu, Indonesia dituntuk mencari bentuk sistem pemerintah dan ekonomi yang terbaik. Pemulihan ekonomi pun menjadi program utama pemerintahan Presiden Soekarno pada masa itu. Sebagai jalannya, ditetapkan Sistem Ekonomi Nasional. Pada periode ini, ekonomi Indonesia berorientasi pada nasionalisasi aset-aset milik asing dan upaya mandiri dalam membangun perekonomian. Namun, kondisi politik yang tidak stabil dan keterbatasan sumber daya membuat upaya ini kurang berhasil.

Di tengah gejolak tersebut, pada 1947, Kabinet Sjahrir sempat mencanangkan Siasat Pembangunan Ekonomi dan menunjuk Mohammad Hatta sebagai ketua komitenya. Namun komite ini belum mampu membuat rencana pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Pada masa itu, anggaran pemerintah tidak mampu mendukung rencana pembangunan nasional karena belum dapat mengandalkan sistem perpajakan sebagai sumber utama pendapatan negara.

Selain itu, pemerintah juga mengalami kesulitan dalam membentuk badan perencanaan pembangunan dan perbaikan pelayanan masyarakat melalui lembaga birokrasi ekonomi yang kian meluas. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah kemudian mencanangkan sejumlah program dan kebijakan ekonomi, seperti Rencana Urgensi Perekonomian tahun 1951 dan Rencana Lima Tahun atau Rencana Juanda pada 1955.

2. Sistem Ekonomi Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Indonesia mulai menjalankan sistem demokrasi terpimpin sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia menerapkan sistem ekonomi terpimpin di mana negara memiliki kontrol penuh atas perekonomian.

Pada masa Demokrasi Terpimpin, lahir Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang disusun oleh Dewan Perancang Nasional (Depernas). Pada masa Demokrasi Terpimpin, terdapat sejumlah kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintah, diantaranya mendorong perusahaan kecil padat karya dan perusahaan industri dasar di bawah pengelolaan negara.

Pada tahun 1951, pemerintah mendirikan Bank Industri Negara untuk memfasilitasi peran negara dalam mengembangkan industri di sektor-sektor yang kurang diminati oleh swasta dan memerlukan pembiayaan besar, seperti industri pemintalan, semen, pupuk, serta kimia dan kertas. Namun, sentralisasi ekonomi selama masa Demokrasi Terpimpin tidak membawa kemajuan, melainkan malah menyebabkan kemunduran. Akibatnya, pendapatan Indonesia di sektor manufaktur dan jasa justru menurun. Kemerosotan ekonomi terjadi bersamaan dengan peningkatan laju inflasi. Pemerintah menghadapi defisit anggaran dan penurunan tajam dalam cadangan devisa. Krisis ini kemudian memicu gejolak politik yang akhirnya menyebabkan jatuhnya Soekarno dari kekuasaan.

3. Sistem Demokrasi Ekonomi (1967-1998)

Setelah Soekarno lengser, kepemimpinan Indonesia diteruskan oleh Soeharti dalam era Orde Baru. Pada masa ini, Indonesia mulai menerapkan demokrasi ekonomi dengan pendekatan yang lebih cenderung kapitalisme. Soeharto memperkenalkan program pembangunan nasional bertahap, yaitu Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun dan Pembangunan Lima Tahun (Pelita)

Untuk merealisasikan rencana pembangunan nasional tersebut, pemerintah berusaha mencari sumber dana besar melalui beberapa langkah seperti :

- Membuka diri untuk masuknya modal asing

- Bergabung dengan International Monetary Fund (IMF) untuk mendapat bantuan keuangan atau utang dari negara lain.

- Pembebasan bea cukai impor untuk meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri.

Pembangunan infrastruktur besar-besaran dan eksploitasi sumber daya alam menjadi fokus utama. Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, periode ini juga diwarnai oleh masalah korupsi, nepotisme, dan ketimpangan ekonomi yang meningkat. Akhirnya pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi dan Indonesia harus menanggung utang yang besar dan banyak.

4. Sistem Ekonomi Pancasila (1998-kini)

Setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia memasuki era Reformasi dengan sistem ekonomi yang lebih demokratis dan desentralisasi, yaitu sistem Ekonomi Pancasila sesuai dengan UUD 1945. Sistem ekonomi Pancasila menegaskan bahwa arah kebijakan perekonomian harus mengutamakan kesejahteraan rakyat, bukan invidu.

Garis besar dalam sistem ekonomi Indonesia tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945, yaitu :

- Perekonomian disusuk sebagai usaha bersama berdasar atas asa kekeluargaan.

- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

- Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.

Dengan karakteristik tersebut, Indonesia juga dapat dikatakan menerapkan sistem ekonomi campuran, namun harus tetap berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Kamis, 15 Agustus 2024

Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis Sistem Ekonomi Beserta Kelebihan dan Kekurangannya


Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi merupakan konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yang merujuk pada cara suatu masyarakat mengatur, mengelola, dan mendistribusikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Sederhananya, sistem ekonomi adalah kerangka kerja yang menentukan bagaimana keputusan ekonomi dibuat, bagaimana barang dan jasa diproduksi, dan bagaimana hasil porduksi tersebut didistribusikan.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai sistem ekonomi :

1. Menurut Adam Smith, Sistem Ekonomi adalah upaya manusia memnuhi keutuhan hidup di masyarakay dalam meningkatkan kesejahteraan.

2. Menurut Suroso (1997), Sistem Ekonomi merupakan usaha untuk mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan.

3. Menurut Dumairy, Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.

4. Menurut Gilarso, Sistem Ekonomi merupakan cara untuk mengkoordinasikan perilaku keseluruhan masyarakat dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik itu produksi,distribusi, kondumsi, investasi, dan lain sebagainya. Sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, juga dapat menghindari terjadinya kekacauan.

5. Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, Sistem Ekonomi adalah sekumpulan unsur yang terdiri dari unit-unit, agen-agen, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan memengaruhi.

Berdasarkan uraian diatas Sistem Ekonomi dapat diartikan sebagai perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara dalam satu kesatuan yang digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi. Sistem ekonomi mencakup berbagai mekanisme dan institusi (pihak)  yang mengatur bagaimana sumber daya yang terbatas digunakan untuk memnuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi adalah struktur yang mengatur bagaimana barang dan jasa dihasilkan, dibagikan dan dikonsumsi. Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian, serta kondisi sumber daya yang berbeda-beda. Tujuan utama sistem ekonomi adalah membangun kesejahteraan dan stabilitas masyarakat.

Fungsi Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi memiliki fungsi penting dalam perekonomian suatu negara, seperti :

1. Mendorong Produksi

Sistem memiliki fungsi untuk mendorong produksi suatu negara. Sistem ekonomi yang efektiv dan sesuai dapat mendorong inovasi serta peningkatan produktivitas.

2. Koordinasi

Sistem ekonomi menyediakan mekanisme koordinasi yang memungkinkan individu-individu dalam masyarakat berinteraksi dan bekerjasama dalam kegiatan ekonomi.

3. Distribusi

Fungsi lain dari sistem ekonomi adalah distribusi. Sistem ekonomi mengatur bagaimana barang dan jasa didistribusikan di antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Distribusi ini mencakup siapa, berapam dan kapan barang jasa tersebut akan didistribusikan.

Jenis-jenis Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomu yang paling kuno dan sederhana. Dalam sistem ekonomi ini, kegiatan ekonomi didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan kebiasaaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Produksi biasanya dilakukan secara subsisten, artinya hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa berorientasi pada keuntungan.

Kelebihan :

- Keberlanjutan, sistem ini cenderung berkelanjutan karena masyarakat hanya memanfaatkan sumber daya yang diperlukan, sehingga menyebabkan tidak adanya eksploitasi secara berlebihan.

- Stabilitas sosial, karena didasarkan pada tradisi dan adat, sistem ekonomi tradisional biasanya menghasilkan stabilitas sosial yang tinggi dengan sedikit komflik.

Kekurangan :

- Keterbatasa inovasi, karena terikat pada tradisi, sistem ini cenderung kurang inovatif dan tidak menodorng perkembangan ekonomi.

- Ketidakmampuan menghadapi perubahan, sistem ekonomi tradisional sulit berhadapan dan beradaptasi dengan peruhaban eksternal, seperti bencana alam atau perubahan lingkungan global.

Contoh negara yang masih menganut sistem ekonomi tradisional adalah Papua Nugini, Mawali, Mbaiki, dan Mobaye.

Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis)

Sistem ekonomi pasar atau sering disebut kapitalisme adalah sistem dimana keputusan ekonomi didasarkan pada interaksi antara penawaran dan permintaan di pasar bebas. Individu atau perusahaan memiliki kebebasan untuk memproduksi apa yang mereka inginkan dan untuk siapa barang atau jasa dijual dengan harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam sistem ekonomi pasar keputusan ekonomi, seperti produksi, konsumsi, dan distribusi sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme antara permintaan dan penawaran pasar.

Kelebihan :

- Efisiensi tinggi, persaingan dalam pasar bebas mendorong inovasi dan efisiensi produksi, sehingga barang dan jasa dapat diproduksi dengan harga lebih rendah dan kualitas lebih baik.

- Pilihan yang luas bagi konsumen, konsumen memiliki banyak pilihan barang dan jasa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Kekurangan :

- Ketimpangan ekonomi, sistem ini cenderung menghasilkan ketimpangan ekonomi yang tinggi,dimana kekayaan akan terpusat pada sebagian kecil masyarakat.

- Kegagalan pasar, dalam beberapa kasus, pasar tidak mampu menyediakan barang dan jasa publik secara memadai, seperti pendidikan dan kesehatan, yang mengharusnkan intervensi pemerintah di dalamnya.

Contoh negara yang menganut sistem ekonomi pasar antara lain Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman, Jepang dan Singapura.

Sistem Ekonomi Terpusat (Sosialis)

Sistem ekonomi terpusat atau sosialis adalah sistem dimana pemerintah memiliki kendali atas semua faktor produksi, serta menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, berapa jumlahnya, dan bagaimana barang dan jasa tersebut didistribusikan. Keputusan ekonomi utama dibuat dan dipegang oleh otoritas pusat, bukan individu atau perusahaan.

Kelebihan :

- Distribusi merata, sistem ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dengan mendistribusikan sumber daya secara lebih merata diantara seluruh anggota masyarakat.

- Keamanan sosial, pemerintah atau pemangku kebijakan biasanya menyediakan layanan publik yang memadai seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial secara gratis atau dengan biaya yang sangat murah.

Kekurangan :

- Kurangnya insentif untuk inovasi, karena pemerintah mengendalikan semua aspek ekonomi, sedikit insentif bagi individu atau perusahaan untuk berinovasi atau meningkatkan efisiensi.

- Birokrasi yang lambat, proses pengambilan keputusan yang terpusat seringkali lambat dan tidak responsive terhadap perubahan kebutuhan masyarakat.

Contoh negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain Korea Utara, China, dan Kuba.

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi terakhir adalah campuran, yaitu gabungan dari elemen-elemen sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pada sistem ini sebagian besar keputusan ekonomi dibuat oleh pasar, tetapi pemerintah tetap memiliki peran dalam mengatur, mengawasi, dan memberikan layanan publik serta intervensi ketika diperlukan untuk mencapai tujuan sosial.

Kelebihan :

- Fleksibel, sistem ini menggabungkan kelebihan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat, memungkinkan penyesuaian yang lebih baik terhadap kebutuhan dan keinginan masyarakat.

- Pengurangan ketimpangan, dengan adanya campur tangan pemerintah, sistem ini dapat mengurangi ketimpangan ekonomi melalui redistribusi pendapatan dan pemberian layanan publik.

Kekurangan :

- Kompleksitas, sistem ekonomi campuran bisa menjadi kompleks karena harus menyeimbangkan antara mekanisme pasar dengan kebijakan pemerintah.

- Ketergantungan pada kebijakan pemerintah, efektivitas sistem ini sangat bergantung pada kebijakan pemerintah yang tepat dan efisien, yang tidak selalu mudah dicapai.

Contoh negara yang menganut sistem ekonomi campuran antara lain Indonesia, Inggris, Kanada, dan Australia.

Senin, 20 Maret 2023

Pengertian, Unsur, dan Tujuan Komunikasi


Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan hal yang penting bagi kehidupan untuk proses interaksi. Sebagai makhluk sosial, manusia dalam kelompok masyarakat, dalam menjalani aktivitas sejak bangun hingga tidur kembali senantiasa terlibat dalam kegiatan komunikasi. Bila ditelisik lebih dalam manusia dalam menjalani kehidupan kesehariannya sebagian diisi dengan kegiatan komunikasi. Mulai dari mengobrol, menonton TV, membaca Koran dan sebagainya.

Secara etimologi (bahasa) komunikasi berasal dari kata communico (berbagi), kemudian berkembang ke dalam bahasa latin communis yang berarti sama. Bahasa latin communis memiliki arti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Secara bahasa komunikasi bisa diartikan kegiatan berbagi atau penyampaian (pesan) dari satu orang ke yang lain dengan tujuan mencapai kebersamaan atau pemahaman melalui sebuah pesan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Secara terminologi ada banyak ahli yang memberikan pendapat mengenai definisi “komunikasi”. Beberapa pendapat para ahli tersebut antara lain :

  1. Menurut J.A Devito, komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik.
  2. Menurut Hovland, Jains, dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya bentuk kata-kata) dengan tujuan untuk membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
  3. Menurut Wursanto, komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang menganding arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian.
  4. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti yang dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
  5. Menurut Lasswell, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas bisa disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu pengiriman pesan yang mengandung arti dari seorang komunikator (pemberi pesan) kepada komunikan (penerima pesan) dengan tujuan tertentu.

Unsur-Unsur Komunikasi

Suatu komunikasi dapat dikatakan terjadi apabila terdapat unsur-unsurnya, berikut unsur-unsur komunikasi antara lain :

- Komunikator

Komunikator adalah seseorang atau pihak yang berperan dalam menyampaikan atau mengirim pesan kepada komunikan. Dalam komunikasi komunikator sangat penting karena mengerti tidaknya komunikan tergantung cara penyampaian komunikator. Persamaan makna antara yang disampaikan dengan yang diterima sangat bergantung pada komunikator.

- Komunikan

Komunikan adalah seseorang atau pihak berperan sebagai penerima pesan dari komunikator. Komunikan atau penerima pesandapat terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Komunikan adalah elemen penting dalam komunikasi karena dialah yang menjadi sasaran dalam komunikasi. Komunikan harus dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator

- Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dan memiliki makna. Pesan dapat berupa verbal ataupun non verbal. Pesan verbal dapat berupa lisan dan tulisan, seperti telepon, radio, surat, dan memo. Sedangkan pesan non verbal dapat berupa isyarat, gambar, simbol dan sebagainya.

- Media

Media adalah alat atau sarana yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan atau sarana bagi komunikan untuk memberikan feedback (balasan) kepada komunikator. Suatu pesan dapat disampaikan melalui berbagai media contohnya surat, radio, telephon dan sebagainya.

- Efek

Efek adalah perbedaan antara apa yag dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa diartikan perubahan yang terjadi pada pengetahuan, sikap atau tingkah laku seseorang akibat menerima pesan.

- Feedback

Feedback atau umpan balik adalah respon atau tanggakan komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator. Dalam komunikasi yang dinamis antara komunikator dengan komunikan akan saling terus menerus bertukar pesan.

Tujuan Komunikasi

Komunikasi dilakukan memiliki beberapa tujuan, apabila diperinci maka :

  • Social Change (Perubahan Sosial). Komunikasi dilakukan dengan orang lain, diharapkan akan ada perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik sebelum berkomunikasi.
  • Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang melakukan komunikasi juga berhadap akan terjadi perubahan sikap.
  • Opinion Change (Perubahan Pendapat). Komunikasi dilakukan juga mempunyai harapan untuk mengubah pendapat orang lain.
  • Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan perilaku.


Minggu, 05 Maret 2023

Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Wujud Kebudayaan

budaya

Pengertian Kebudayaan

Secara bahasa kata budaya berasal dari bahasa sansekerta “Buddhyah” yang merupakan bentuk jamak dari “Budhi” yang memiliki arti akal atau budi. Budaya merupakan segala hal yang bersangkutan dengan akal. Selain itu budaya juga berarti “budi dan daya” atau daya dari budi. Jadi budaya secara bahasa adalah segala daya dari budi, yakni cipta, rasa, dan karsa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya adalah pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Dalam kehidupan sehari-hari umumnya budaya disamakan dengan tradisi. Tradisi sendiri diartikan sebagai kebiasaan masyarakat yang tampak.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur seperti agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni. Kebudayaan sangatlah kompleks mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat.

Definisi terkait kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Berikut beberapa pendapat para ahli terkait definisi dari kebudayaan.

  1. Menurut Edward Burnett Taylor, kebudayaan atau peradaban adalah semesta kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moralitas, hukum, adat istiadat, serta berbagai macam bentuk kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2. Menurut Koentjoroningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dan belajar.
  3. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
  4. Menurut Franz Boas, kebudayaan mencakup segala macam bentuk manifestasi dari perilaku sosial suatu komunitas, reaksi-reaksi dari individu yang dipengaruhi oleh kebiasaan yang dimiliki oleh kelompok tempat dimana ia hidup,dan juga hasil dari aktivitas-aktivitas manusia yang ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan ini.
  5. Menurut Parsudi Suparlan, kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi, dan untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan.

Fungsi Kebudayaan

Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengeri bagaimana seharusnya bertindak dan benbuat dalam rangka berhubungan dengan orang lain dalam kelompok masyarakat. Apabila diperinci maka kebudayaan berfungsi sebagai berikut :

  • Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
  • Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehiudupan lainnya
  • Pembimbing kehidupan manusia
  • Pembeda antar manusia dan binatang

Ciri-Ciri Kebudayaan

Beberapa macam ciri kebudayaan antara lain sebagai berikut :

  • Budaya bukan bawaan tapi dipelajari
  • Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang lain, kelompok ke kelompok yang lain, dan generasi ke generasi
  • Budaya berdasarkan simbol
  • Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu
  • Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas
  • Berbagai unsur budaya memiliki keterkaitan
  • Menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk menilai kebudayaan lain (Etnosentrik)

Wujud Kebudayaan

Secara umum wujud kebudayaan ada 3 (Pendapat Koentjaraningrat), yakni :

  • Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud ini bersifat abstrak berupa nilai-nilai yang dianut dan dipahami.
  • Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini bisa berupa sistem sosial.
  • Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud ketiga ini berupa keseluruhan benda fisik yang merupakan hasil karya manusia.

Selasa, 31 Januari 2023

Pengertian, Faktor Pendorong, dan Penghambat Bisnis Global

Pengertian Bisnis Global

Bisnis adalah individu atau organisasi yang melakukan kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen. Sedangkan global (berasal dari kata globe) adalah dunia atau mendunia. Globalisasi adalah proses menyebarnya nilai kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain yang menembus batas-batas negara. Jadi bisnis global dapat didefinisikan sebagai kegiatan menjual barang atau jasa yang melampui dan melewati batas-batas sebuah negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi dengan menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis global membuat perekonomian dunia menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lain. Bisnis global umumnya kegiatan ekspor-impor barang dan jasa oleh dua negara atau lebih. Bisnis global terdiri atas transaksi yang dirancang dan dilaksanakan melewati batas nasional negara.

Bisnis global mengacu pada perdagangan internasional. Perdagangan internasional selalu memiliki karakter campuran dimana organisasi nasional (pemerintah) dan swasta ikut berpartisipasi, dimana monopoli telah diberlakukan, sering dibela oleh angkatan senjata, segala macam hambatan dan tarif telah umum dan peserta telah membuat segala cara untuk mengatasi gangguan tersebut atau mendapat keuntungan dari hal itu.

Faktor Pendorong Bisnis Global

Suatu negara tentunya harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam negrinya, namun permasalahannya adalah kemampuan dan sumber daya negara terbatas, hal ini karena setiap negara pasti memiliki sosiokultural yang berbeda-beda sehingga memiliki kekhasan yang berbeda satu sama lain. Sehingga membutuhkan bantuan dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negrinya. Apabila diperinci faktor-faktor pendorong bisnis global antara lain :

1. Keterbatasan produksi dan sumber daya negara

Setiap negara pasti memiliki sumber daya dan kemampuan produksi yang berbeda-beda. Contohnya negara Indonesia memiliki sumber daya batubara minyak, dan timah, akan tetapi kemampuan yang memadai dalam mengolah bahan baku tersebut. Hal ini tentunya mendorong Indonesia mengekspor bahan baku tersebut ke negara lain yang mampu mengolahnya.

2. Keterbatasan teknologi suatu negara

Hal ini hampir sama dengan faktor pertama yakni kemampuan produksi. Umumnya negara yang sedang berkembang memiliki permasalahan produksi, yakni kemampuan teknologi yang masih rendah. Meski sumber daya melimpah, tetapi teknologi masih rendah hal ini akan berdampak pada kemampuan produksi, bisa saja kualitasnya lebih rendah atau biaya yang lebih mahal.

3. Efisiensi biaya

Dalam bisnis efisiensi biaya adalah hal yang penting dan perlu dipertimbangkan bagi perusahaan, baik itu efisiensi waktu ataupun biaya. Karena itulah Indonesia belum memiliki kilang penyulingan minyak buni, ini sebab biaya yang akan dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan mengekspor minyak mentah kemudian membeli minyak yang sudah diolah. Menyuling minyak bumi secara mandiri tidak efisien maka Indonesia melakukan impor.

4. Memperluas pasar agar Go International

Dalam bisnis ekspansi produk menjadi salah satu faktor penting, utamanya yang sampau ke berbagai negara. Perdagangan internasional adalah keinginan bagi setiap perusahaan. Dengan Go Internasional, produk-produk mereka akan lebih dikenal dunia dan secara bersamaan akan mendatangkan profit yang lebih tinggi.

Hambatan Bisnis Internasional

1. Perbedaan Sosiokultural

Perbedaan sosiokultural mengacu pada perbedaan budaya dan sosial masyarakat, contoh perbedaan sosiokultural seperti bahasa, struktur sosial, agama, komunikasi personal, nilai, sikap dan sebagainya.

2. Kebijakan ekonomi dan finansial negara

Setiap negara pasti memiliki kebijakan yang berbeda satu sama lain. Kebijakan yang diterapkan dalam suatu negara dapat menjadi penghambat bisnis internasional, sebagai contoh kebijakan pembatasan impor atas produk tertentu penetapan tarif ekspor/impor yang terlalu tinggi, birokrasi yang berbelit-belit dan contoh kebijakan lain yang dapat menghambat bisnis global.

3. Ketidakstabilan kurs mata uang asing

Kurs adalah perbedaan nilai mata uang suatu nergara terhadap negara lain. Perbedaan kurs dapat menyebabkan kesulitan bagi para eksportir dan importer dalam menilai nilai tukar valuta asing. Kesulitan itu nantinya akan berdampak pada harga permintaan dan penawaran dalam transaksi perdagangan global.

4. Kondisi keamanan (konflik dan peperangan)

Apabila kondisi keamanan suatu negara tidak stabil seperti adanya peperangan atau konflik didalamnya, negara lain akan merasa takut untuk melakukan perdagangan. Sehingga negara tersebut akan lebih memilih negara yang lebih aman.

Back To Top