Anggaran penjualan
adalah rancangan biaya/budget yang direncanakan secara lebih terperinci
mengenai penjualan perusahaan selama 1 periode yang akan datang, dimana
didalamnya meliputi rencana tentang jenis barang, kuantitas(jumlah) barang,
waktu penjualan serta tempat penjualannya. Anggaran penjualan merupakan dasar
penyusunan anggaran lainnya. Biasanya anggaran penjualan disusun terlebih
dahulu. Anggaran penjualan sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan.
Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Dalam menyusun sebuah
anggaran penjualan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Setiap faktor
memiliki pengaruh pada anggaran penjualan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penyusunan anggaran penjualan adalah :
1.Jenis produk
2.Jumlah unit Produk
3.Daerah pemasaran
4.Harga
5.Waktu
Ilustrasi
PT Jarik adalah
perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kain. Kain yang
diproduksi perusahaan Jarik ada 2 jenis, yakni kain A dan kain B. Ramalan
penjualan untuk tahun 2021 atau periode berikutnya diperkirakan sebanyak 8.000
unit untuk kain A dan 5.000 unit untuk kain B. Untuk tahun 2021 perusahaan
merencanakan :
1.Mengingat kemampuan perusahaan
sedikit menurun diproyeksikan untuk tahun 2021 hanya memproduksi 90% dari
ramalan penjualan untuk kain A dan 80% untuk kain B.
2.Lokasi penjualan yang
dipilih perusahaan 2 kota, dengan pembagian :
Kain A
Jember : 60%
Lumajang : 40 %
Kain B
Jember : 50%
Lumajang : 50%
3.Penjualan tiap
triwulan, dengan pembagian
Kain A
TWI :30%
TWII :20%
TWIII :30%
TWIV :20%
Kain B
TWI :30%
TWII :20%
TWIII :25%
TWIV :25%
4.Harga
Kain A : Rp.5.000
Kain B : Rp. 10.000
Buatlah Anggaran
penjualan untuk tahun 2021.
Pertama proyeksikan
ramalan penjualan dengan kemampuan perusahaan
Unit yang pada tahun
2021 untuk masing-masing kain :
Kain A à Ramalan penjualan x kemampuan proyeksi perusahaan =
8000 x 90% = 7.200 unit
Kain B à Ramalan penjualan x kemampuan proyeksi perusahaan =
5000 x 80% = 4.000 unit
Kedua tentukan besarnya
jumlah produk untuk masing-masing daerah
Kain A
Jember à 60% x 7.200 = 4.320 unit
Lumajang à 40% x 7.200 = 2.880 unit
Kain B
Jember à 50% x 4.000 = 2.000 unit
Lumajang à 50% x 4.000 = 2.000 unit
Ketiga tentukan
besarnya jumlah produk untuk tiap waktu di masing-masing daerah
Kain A di Jember
TW I à 4.320 x 30% = 1.296 unit
TW II à 4.320 x 20% = 864 unit
TW III à 4.320 x 30% = 1.296 unit
TW IV à 4.320 x 20% = 864 unit
Kain A di Lumajang
TW I à 2.880 x 30% = 864 unit
TW II à 2.880 x 20% = 576 unit
TW III à 2.880 x 25% = 720 unit
TW IV à 2.880 x 25% = 720 unit
Kain B di Jember
TW I à 2.000 x 30% = 600 unit
TW II à 2.000 x 20% = 400 unit
TW III à 2.000 x 30% = 600 unit
TW IV à2.000 x 20% = 400 unit
Kain B di Lumajang
TW I à 2.000 x 30% = 600 unit
TW II à 2.000 x 20% = 400 unit
TW III à 2.000 x 30% = 600 unit
TW IV à2.000 x 20% = 400 unit
Setelah penghitungan
selesai dilakukan penyusunan anggaran penjualan secara lengkap sebagai berikut
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar