Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial
merupakan istilah yang menunjukkan perbedaan kelas dalam masyarakat. Secara
etimologi stratifikasi diambil dari bahasa Yunani ‘Stratum’, yang berarti lapisan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam
kelas-kelas secara bertingkat ”hierarkis” , yang diwujudkan dalam kelas tinggi,
kelas sedang dan kelas rendah. Stratifikasi sosial sering disebut juga
pengelompokan secara vertikal. Sistem lapisan dalam masyarakat merupakan ciri
yang tetap dan umum dalam masyarakatyang hidup teratur.
Perbedaan kedudukan
akan menimbulkan stratifikasi sosial atau pelapisan sosial dalam masyarakat.
Yang perwujudan dari adanya stratifikasi sosial adalah adanya perbedaan
golongan tingkat kedudukan atau kelas. Adanya tingkat kedudukan atau sistem
berlapis-lapis dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya melalui proses
pertumbuhan masyarakat, tetapi dapat pula terjadi dengan sengaja disusun
bersama untuk mengejar tujuan bersama.
Beberapa pengertian
stratifikasi sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut :
- Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial adalah suatu ciri khas yang tetap pada setiap kelompok sosial yang berjalan teratur. Stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas dengan skala bertingkat.
- Menurut Bruce J. Cohen, stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
- Menurut Max Weber, stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.
- Menurut Astrid S. Susanto, stratifikasi sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antar manusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakat.
- Menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan.
Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial
Proses terjadinya
stratifikasi sosial dapat dibedakan atas 2, yakni :
- Terbentuk dengan sendirinya, biasanya diakibatkan karena kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan dan kepemilikan harta yang diwariskan.
- Sengaja disusun, biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal.
Kriteria Terbentuknya Stratifikasi Sosial
Ada beberapa kriteria
atau ukuran yang biasa dijadikan dasar terbentuknya stratifikasi sosial,
kriteria ini adalah :
Kekayaan
Kekayaan (materi) dapat
dijadikan kriteria dalam penempatan individu ke dalam lapisan-lapisan sosial
yang ada. Kekayaan bisa dilihat harta benda dan barang berharga seperti rumah,
kendaraan, dan pakaian. Biasanya seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak
akan tergolong laposan teratas dalam stratifikasi sosial, sebaliknya yang tidak
memiliki kekayaan atau sedikit digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.
Kekuasaan
Seseorang yang
mempunyai kekuasaan paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem
pelapisan sosial dalam masyarakat. Jika kekuasaan yang dimiliki tinggi maka
akan dibandang lebih hormat, berbeda jika kekuasaan yang dimiliki rendah.
Kehormatan
Orang yang disegani
atau dihormati akan menempati lapisan atas dalam sistem pelapisan sosial
masyarakat. Ukuran kehormatan sangat terasa pada masyarakat tradisional,
biasanya mereka yang mempunyai jasa banyak kepada masyarakat, para orang tua
atau orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur akan dihormati dan disenagi
masyarakat.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan juga
dijadikan sebagai ukuran dalam pelapisan sosial di masyarakat. Semakin tinggi
pendidikan yang dimiliki, semakin tinggi pula kedudukan sosial dalam
masyatakat. Prestasi pendidikan tinggi yang diperoleh seseorang akan
menempatkan posisi sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
tidak mendapatkan pendidikan tinggi.
Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
Secara umum sifat
stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi 3,yakni :
Stratifikasi Terbuka
Stratifikasi sosial
terbuka adalah sistem stratifikasi dimana setiap anggota masyarakatnya dapat
berpindah dari satu tingkatan ke tingkatan yang lain, entah itu naik atau
turun. Dalam stratifikasi ini akan terdapat kompetisi untuk mencapai lapisan
yang diinginkan.
Stratifikasi Tertutup
Stratifikasi sosial
tertutup adalah stratifikasi dimana tiap anggotanya tidak dapat berpindah ke
tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah. Satu-satunya cara untuk mendapat
lapisan tersebut hanya melalui kelahiran. Contoh stratifikasi tertutup dapat
ditemukan di India, dimana mereka masih menganut sistem kasta.
Stratifikasi Campuran
Stratifikasi sosial
campuran adalah gabungan antara stratifikasi sosial terbuka dan tertutup. Untuk
dapat berpundah ke lapisan sosial yang lain, seseorang harus pindah ke daerah
yang lapisan sosialnya lebih berkarakter terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar