Interaksi yang dilakukan oleh masyarakat membutuhkan dua hal, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial adalah hubunngan sosial secara langsung seperti ngobrol, berjabat tangan, senyum, dan sebagainya. Kontak sosial juga bisa dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan teknologi mengingat perkembangan IPTEK kini semakin cepat. Komunikasi biasanya dilakukan setelah kontak sosial dilakukan oleh individu. Komunikasi pada dasarnya lebih kepada penafsiran sikap, perilaku, dan perasaan yang disampaikan.
Interaksi
sosial sangat baik untuk kebutuhan manusia. Dengan berinteraksi bisa memperkuat
hubungan sosial, menciptakan pertemanan dan masih banyak lagi. Mobilitas sosial
merupakan perubahan status individu dalam masyarakat. Proses ini akan
berlangsung secara lama bahkan sampai akhir zaman.
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas
sosial berasal dari kata mobilis yang
artinya bergerak atau pindah. Dan kata social
yang berarti masyarakat. Jadi mobilitas sosial adalah perubahan status individu
maupun kelompok di dalam masyarakat baik itu secara vertikal maupun secara
horizontal.
Perubahan
status atau kedudukan individu disebabkan secara langsung melalui sarana
pendidikan, politik, maupun yang lainnya. jadi setiap masyarakat mempunyai
kedudukannya sendiri dalam jabatannya yang dipegang. Menurut Paul B. Horton,
mobilitas sosial adalah suatu perpindahan dari satu kelas sosial ke klas sosial
lainnya.
Bentuk Mobilitas Sosial
Bentuk
mobilitas sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu mobilitas vertikal dan
horizontal.
a.Mobilitas
Vertikal
Mobilitas
vertikal adalah bentuk perubahan status individu ke arah vertikal. Baik itu
vertikal naik maupun vertikal turun. Mobilitas vertikal memungkinkan terjadinya
perubahan kedudukan individu ke atas maupun ke bawah. Hal ini bisa terjadi
karena adanya persyaratan khusus seperti prestasi, loyalitas, dedikasi, dan
sebagainya.
Mobilitas
Vertikal mempunyai karakteristik, yaitu sebagai berikut :
1.Mobilitas
sosial disebabkan karena faktor politik , konomi, dan jenis pekerjaan
2.Tidak
adanya hambatan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal naik
Setiap
masyarakat mempunyai sistem merek sendiri dalam proses mobilitas sosial
vertikal
3.Mobilitas
sosial dapat terjadi setiap saat
Mobilitas
sosial ke bawah biasanya terjadi karena kesalahan yang fatal atau seseorang
mmasuki masa pensiun. Seseorang akan mengalami social climbing jika seseorang dapat menjalankan peranan di
statusnya dengan baik.
b.Mobilitas
Horizontal
Mobilitas
horizontal sering dilakukan secara
periodik agar para pegawainya sering mencapai peningkatan kerja. Mobilitas
sosial horizontal menyangkut perpindahan antarkedudukan yang sejajar, perubahan
antar wilayah yang sejajar, atau sebaliknya.
Faktor Fendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
a.Faktor
pendorong
-Penduduk
yang padat
-Status
sosial
-Status
Politik
-Keinginan
untuk melihat daerah lain
-Keadaan
Ekonomi
b.Faktor
penghambat
-Perbedaan
jenis kelamin
-Pengaruh
sosialisasi yang kuat
-Diskriminasi
kelas
-Kebudayaan
-Kemiskinan
Dampak Mobilitas Sosial
a.Dampak
positif
-Mempercepat
tingkat perubahan sosial masyarakat menuju arah yang lebih baik, hal ini akan
memotivasi masyarakat bahkan individu untuk mencapai tujuan hidupnya
-Memotivasi
masyarakat atau seseorang untuk lebih maju, peluang untuk mobilitas keatas
memotivasi seseorang untuk terus meningkatkan kualitas diri agar dapat mencapai
status sosial yang lebih tinggi
-Meningkatkan
integritas sosial masyarakat
b.Dampak
negatif
-Timbulnya
konflik, akibat dari mobilitas sosial bisa menimbulkan konflik seperti konflik
antarkelas sosial, konflik antargenerasi, dan konflik lainnya
-Berkurangnya
solidaritas kelompok, karena terjadinya perpindahan pelapisan kelas
-Gangguan
psikologis, mobilitas sosial juga berdampak kepada negatif seseorang yang
mengalami penurunan jabatan. Gangguan psikologis yang muncul seperti frustasi,
putus asa, kegelisahan, ketakutan, kecemasan, dan takut untuk bersosialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar