Sobat,
untuk menjadi seorang penulis memang memerlukan proses belajar. Salah satu kemampuan
yang perlu dikembangkan untuk menjadi penulis yaitu kemampuan membuat aluryang
enak dibaca dimana kalimat yang satu nyambung dengan kalimat yang lain. Untuk
melatih kemampuan ini, salah satu cara yang bisa dipakai yaitu membuat sebuah
tulisan dimana setiap kalimatnya diawali huruf sesuai urutan alfabet.
Berikut
ini adalah contoh membuat tulisan dengan kalimat yang diawali urutan huruf
alfabet. Kelihatan rada-rada maksa sih menyambungkan antarkalimatnya. Hehe,
maklum, ini hasil percobaan saya yang pertama. Saya menyebutnya “Kalimat
A-Z”...
kalimat A-Z
Ada banyak kata-kata mutiara, hikmah, slogan, motivasi,yang bisa
kita jumpai selama hidup kita.
“Bersih itu indah” misalnya.
Cukup ringan untuk diucapkan bukan?
Dan seperti terlihat remeh karena sejak kecil kita sudah sering
mendengar dan membaca kata-kata itu walaupun hingga saat ini kita belum tentu bisa
menerapkan kata-kata itu dengan benar.
Entahlah, mungkin sudah menjadi “budaya” sebagian masyarakat kita
bersikap kurang perhatian terhadap yang namanya kebersihan.
Faktanya, kepedulian masyarakat kita memang kalah dengan negara
tetangga.
Gimana bisa tercipta suasana yang bersih kalau kesadaran masyarakatnya
saja kurang.
Haruskah menunggu musibah datang dahulu untuk bisa sadar?
Itu merupakan hal yang tidak kita inginkan bukan?
Jadi, ayo bertindak sekarang juga mewujudkan kata-kata “bersih itu
indah” itu.
Kita pegang komitmen dan konsisten kita dalam mewujudkannya.
Lalu, apa yang kita dapatkan dari itu semua?
Manfaat, kebaikan, dan keindahan dari “bersih” yang kita wujudkan
akan kembali kepada kita dan masyarakat.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan bahwa bersih yang
dimaksud bukan hanya bersih dalam hal fisik dan lingkungan tetapi juga bersih secara
keseluruhan dalam hal pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Otomatis keindahan yang terwujud juga akan lebih menyeluruh, bukan
hanya keindahan dalam hal fisik saja karena apa guna kebersihan secara fisik
jika pikiran, perkataan, dan perbuatan masyarakatnya tidak bersih.
Perlu adanya kesadaran diri dan sikap dewasa pada diri kita agar
tidak mementingkan ego sendiri karena untuk mewujudkan kebersihan yang
menyeluruh itu perlu usaha dan pengorbanan.
Qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir) kita harus kita perbaiki,
kita tingkatkan kualitasnya, dan kita luruskan, agar cara atau alur berpikir
kita juga lurus, tidak saling mendahulukan kepentingan nafsu dan diri sendiri,
dan dapat menciptakan kebersihan dan keindahan secara menyeluruh dalam hidup
kita.
Rasa haus akan ilmu terutama ilmu agama perlu kita miliki untuk
bisa meningkatkan kualitas qiyadah fikriyah kita.
Semangat untuk menimba ilmu ini sudah seharusnya dimiliki oleh setiap
muslim, tidak pandang usia apakah dia masih muda atau sudah tua.
Tentunya kita semua menginginkan bersih yang menyeluruh itu kan ya?
Untuk itu, ayo take action sekarang
juga mewujudkan lingkungan fisik, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang
bersih.
Vakum dari usaha untuk mewujudkan itu semua? Jangan sampai deh.
Watak seorang pejuang harus kita tanamkan di dalam diri kita.
X-factor atau faktor X tidak akan tumbuh pada orang yang hanya
berdiam diri saja.
You are a masterpiece, sangat disayangkan jika tidak sampai menorehkan prestasi apapun
karena kita adalah mahakarya Allah yang sangat spesial.
Zaman dahulu atau masa depan tidak ada orang yang 100% sama seperti
kita. So, berprestasilah Sobat!
***
Nah,
gimana Sobat? Asik tho? Belajar sambil bermain kata nih. Ada tantangan
tersendiri lho. Coba deh kalau gak percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar