Tabel distribusi frekuensi kerap kali disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian dalam bentuk gambar umumnya lebih mudah ditangkap dan diambil kesimpulan secara cepat. Tujuan dibuat grafik adalah memberikan gambaran secara visual tentang keadaan data distribusi frekuensi. Selain itu penyajian dalam bentuk grafik terlihat lebih menarik.
Jenis
Grafik
Ada
beberapa cara untuk menyajikan distribusi frekuensi, antara lain :
1.
Histogram
Dikutip
dari Wikipedia, kata Histogram berasal dari bahasa yunani; Histos dan Gramma.
Histogram adalah salah satu cara menyajukan data distribusi frekuensi.
Histogram adalah grafik bar atau batang yang menampilkan frekuensi data. Dalam
histogram sumbu horizontal merupakan skala kelas atau batas kelas. Lebar bar
adalah lebar dari interval kelas, sehingga antar bar yang satu dengan yang lain
tidak memiliki jarak atau berimpit(tidak memiliki ruang antar bar). Dengan
penyajian dalam bentuk histogram akan lebih mudah melihat pada data.
Contoh
:
Kelas |
Batas Bawah Kelas |
Frekuensi |
Frekuensi kurang dari |
Frekuensi lebih dari |
11 - 15 |
10,5 - 15,5 |
4 |
0 |
42 |
16 - 20 |
15,5 - 20,5 |
5 |
4 |
38 |
21 - 25 |
20,5 - 25,5 |
13 |
9 |
33 |
26 - 30 |
25,5 - 30,5 |
8 |
22 |
20 |
31 - 35 |
30,5 - 35,5 |
9 |
30 |
12 |
36 - 40 |
35,5 - 40,5 |
3 |
39 |
3 |
Jumlah |
|
42 |
42 |
0 |
Ubahlah
tabel diatas menjadi bentuk histogram,
2.
Poligon Frekuensi
Poligon
(banyak sudut) frekuensi merupakan grafik garif yang menghubungkan nilai tengah
ujung atas bar histogram. Agar ujung kiri dan kanan tertutup maka perlu ditambah
satu kelas pad sebelum kelas pertama dan satu kelas sesudah kelas terakhir
dengan masing-masing frekuensi 0. Nilai tengah dapat diperoleh dari
menjumlahkan batas kelas bawah dengan batas kelas atas kemudian dibagi 2.
Contoh
3.
Kurva Ogive
Kurva
ogive merupakan diagram garis yang menunjukkan gabungan antara interval kelas
dengan frekuensi kumulatif. Kurva ogive menunjukkan frekuensu kumulatif pada
setiap kelas atau tingkat. Kurva ogive dibuat dengan cara menempatkan titik
batas kelas bawah pada sumbu horixontal dan sumbu vertical merupakan frekuensi
kumulatif kemudian titik-titik tersebut dihubungkan sehingga akan didapatkan
kurva yang terus meningkat (frekuensi kumulatif kurang dari) atau menurun
(frekuensi kumulatif lebih dari)
Contoh
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar